Beberapa waktu yang lalu, pamong SMA Santo Mikael melaksanakan IHT / pelatihan jurnalistik, dengan menulis berbagai pengalaman hidup, baik selama mengajar di SMA Santo Mikael, dalam hidup bermasyarakat, maupun berbagai pengalaman hidup beharga dalam keluarga. Semua pamong menghasilkan karya, dan semua karya tersebut disatukan dalam satu buku bunga rampai berjudul Cerita Kami Cerita Biasa; yang diterbitkan oleh penerbit Pohon Cahaya. Semua karya tulisan pengalaman hidup pamong ini, bertemakan “hormat dan peduli”, yang merupakan “core value”, sesuai spiritualitas SND yang  dihidupi oleh segenap pamong SMA Santo Mikael. Silakan baca buku tersebut…. dan timbalah hikmat pengalaman hidup dari buku tersebut…

dalam kesempatan ini, kami tampilkan salah satu artikel dari buku tersebut, tentang pengalaman hidup dari seorang guru/pamong terhadap muridnya yang tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan olehnya.

Selamat menikmati....

 

Cuplikan Tulisan dibawah ini, dikutip dari buku Cerita Kami Cerita Biasa :

Uji Nyali

Oleh : Anastasia Kristini

Saya semakin menyadari, seorang guru sangat perlu menjalani profesinya dengan penuh dedikasi dan kesabaran sehingga semakin mampu membimbing murid untuk memahami materi pelajaran

Saya mengajar di SMA Santo Mikael Sleman sejak bulan Juli 1998, Bidang studi yang saya ampu adalah Ekonomi – Akuntansi. Cita-cita saya sewaktu kecil bukan lah menjadi seorang guru namun pengen menjadi perawat.  Jalan Tuhan menunjukkan lain, pada waktu  mau tes sekolah perawat kesehatan di rumah begitu hingar bingar dengan lagu-lagu campur sari dan orang lalu lalang sibuk mempersiapkan pernikahan kakakku, sehingga Saya tidak konsentrasi untuk belajar mempersiapkan ujian masuk Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), hasilnya hanya  menjadi calon siswa cadangan di SPK Panti Rapih.  Dari cadangan tersebut sebenarnya  bisa masuk SPK namun karena rumahku di dusun surat panggilan ke SPK datangnya terlambat sehingga kemudian kesempatanku tersebut diisi oleh orang lain. Karena tidak jadi masuk SPK akhirnya oleh kakakku Saya didaftarkan  di SMA Negeri Argomulyo, pada waktu kelas 3 SMA Argomulyo Saya ditanya sama guru BK mau meneruskan kuliah di mana? Saya menjawab di IKIP Sanata Dharma.

Tahun 1992 Saya masuk IKIP sanata Dharma, ketika masuk sebenarnya belum begitu paham mengenai  IKIP Sanata Dharma, setelah semester 3 Saya baru menyadari bahwa Saya nantinya kalau sudah lulus kuliah lapangan pekerjaanku adalah menjadi guru yang tentunya akan berhadapan dengan murid-murid di depan kelas. Seiring perkembangan jaman pada tahun 1993 IKIP sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma. Selama kuliah di Sanata Dharma Saya mendapat bekal yang cukup untuk menjadi seorang guru. Saya lulus dari Universitas Sanata Dharma pada bulan Desember tahun 1997. Setelah lulus dari Universitas Sanata Dharma  Saya melamar pekerjaan di SMA Santo Mikael dan mulai bekerja pada awal tahun pelajaran baru tahun pelajaran 1998/1999.

Selama Saya mengajar di SMA tercinta ini mempunyai banyak pengalaman yang mengesan di antara pengalaman tersebut ada dua pengalaman yang begitu berkesan bagiku, salah satu pengalaman mengesan bagi ku pada masa-masa awal mengajar di SMA Santo Mikael adalah belajar bersama dengan siswa yang bernama William, dia adalah murid SMA Santo Mikael berasal dari Palembang dan tinggal di asrama putra. William orangnya pendiam, cuek walau tidak termasuk dalam kategori nakal, namun setiap mengikuti mata pelajaran Akuntansi selalu duduk dibelakang dan…….

 

hehe… penasaran dengan kelanjutan cerita diatas ?   🙂 

cerita selanjutnya dapat dibaca di buku Cerita Kami Cerita Biasa…

pinjam atau dapatkan bukunya di SMA Santo Mikael atau di penerbit Pohon Cahaya Yogyakarta…